KANGENTRAVELING.COM - UI Cantik, UGM Cantik, UMP Cantik, ITTP Cantik, dan Unpad Geulis semuanya merupakan akun yang "menjual" penampilan mahasiswa kampus yang tergolong "cantik" dan memiliki nama akun Instagram. Tapi apakah semuanya benar-benar baik-baik saja?
Salah satu netizen Twitter dengan akun bernama @lotuswhelve menyatakan keprihatinan atas munculnya akun kampus cantik yang bermasalah ini.
6. Bisnis gak bertanggung jawab
— ca (@lotuswhelve) March 10, 2022
Setelah followersnya banyak, akun ginian biasanya buka endorse yang untungnya udah jelas buat orang2 di balik layar dari akun tsb. Yah kasarnya, foto lo dijual buat bisnis gak jelas.
Pertama, dia memprihatin dengan objektifikasi seksual, karena budaya patriarki yang mengakar seringkali menyasar perempuan. Dan tampilan akun kampus cantik ini membuat para wanita terlihat seperti produk yang dipajang untuk pria.
"Akar dari permasalahan ini adalah hegemon patriarki yang menjadikan perempuan menjadi objek dan komoditas. Kenapa aku menyorot kampus cantik (aja), simply karena akun yang pertama muncul memangkhusus perempuan dan aku adalah perempuan.". Ujarnya
Tak heran, pemilik utas menekankan akun kampus cantik. Karena sebenarnya perempuanlah yang sering menjadi korban objektifikasi. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya akun dengan embel-embel cantik tersebut.
Aku tidak membenarkan akun kampus ganteng juga, karena esensinya sama2 bermasalah.
Penampilan akun kampus yang cantik juga berkontribusi pada standar kecantikan yang tidak realistis. Sebenarnya definisi cantik itu berbeda-beda ya?
Ngga perlu dijelasin, kalo lo stalk akunnya juga lo tau kalau yg diupload itu semua 'setipe' dan nggak representatif. Bahkan ada admin akun ginian yg bilang "yang diupload di sini ya sesuai selera admin". LAH LU PIKIR LO SIAPE BIKIN KATALOG GINIAN?
dan juga, saya tidak tahu apakah foto terpanjang di akun tersebut disetujui oleh orang itu atau hanya asal ambil.
Sebelum isu consent naik, akun2 ini sering post foto tanpa izin pemilik atau izinnya belakangan setelah diprotes 🤡
"Kalau dah izin dan dapet consent gak masalah dong?". Nope, tetap bermasalah.
"Kalau kamu bercita2 masuk akun yang menjadikan kamu objek male gaze, kamu jelas bermasalah. Percayalah, exposure yg kamu dapat ngga sebanding dgn konsekuensi setelahnya. Keamanan kamu bisa terancam."
Apakah kalian ingat beberapa kasus kekerasan berbasis gender berbasis online? Ya, kebanyakan dari mereka mengikuti pola yang sama. Ini adalah penyalahgunaan foto pribadi. Bayangkan foto Anda didistribusikan tanpa persetujuan Anda dan diedarkan untuk penyalahgunaan.
"Komentar2 thirsty itu cuma yang keliatan, dibaliknya, banyak orang yang dapet dm jahat dari orang2 sange gak jelas. More than that, foto yang diupload lebih riskan lagi untuk disalahgunakan krn penyebarannya gak bisa dikontrol."
"Setelah followersnya banyak, akun ginian biasanya buka endorse yang untungnya udah jelas buat orang2 di balik layar dari akun tsb. Yah kasarnya, foto lo dijual buat bisnis gak jelas."
Seperti disebutkan sebelumnya, laporan ini menunjukkan bahwa perempuan digunakan sebagai komoditas. Akun ini akan menjadi ladang uang atau endors bagi pemilik akun kampus cantik, mendapatkan banyak pengikut menggunakan foto mahasiswa "cantik". (/BayRaharjo)