KANGENTRAVELING.COM - Rafly, hidupnya cuma sebatas yang dipandang manusia bisa tampak menyedihkan. Hidup di pinggir sungai Ciliwung, atau yang biasa disebut sebagai area pemukiman tanggul di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, jika kita melihat lebih dekat, hidup Rafly jauh dari penyesalan dan melimpah semangat.
Sejak kecil, Rafly dituntut untuk menjadi anak yang rajin. Why you may ask? Ayah dan ibunya adalah pengepul barang-barang rongsokan, profesi yang mengharuskannya berkutat dengan barang-barang yang biasanya dianggap tak berguna oleh orang lain. Namun, bukan Rafly namanya jika dari keterbatasan inilah, ia belajar mencintai pekerjaan tersebut.
Meski tak jarang bau tak sedap menyergap hidungnya, Rafly menemukan kebahagiaan dalam setiap barang rongsokan yang berhasil ditambah oleh orang tuanya. Bukan hanya itu, ia juga membantu mereka — mampir ke gudang pengumpulan barang bekas, memisahkan logam dari plastik, kemudian menjualnya kembali.
Namun, kehidupan Rafly tak hanya revolves seputar rongsokan. Ia tetap berkesempatan belajar di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tak hanya itu, Rafly juga aktif mengaji di TPA Al-Wardah yang berada dekat dengan tempat tinggalnya.
Setelah lulus SMK, ia tidak berhenti mengelola barang-barang bekas. Sambil bersiap untuk mencari kerja, Rafly membuat keputusan berani — ia mulai mengumpulkan barang-barang bekas sendiri. Menarik gerobak milik ayahnya, Rafly mengelilingi pemukiman dan menjadikan barang-barang yang sebelumnya terlupakan menjadi sesuatu yang berharga.
Rafly tidak pernah malu dengan apa yang dilakukannya, meski teman-temannya memilih pekerjaan yang lebih nyaman. Baginya, sulitnya hidup bukanlah sebuah penghalang, melainkan sebuah anugerah yang dapat membuat dirinya lebih kuat.
Memasuki tahun kedua, dengan uang yang terkumpul, Rafly berkesempatan menyewa mobil untuk mengangkut barang-barang rongsokannya. Sungguh sebuah kenaikan level yang luar biasa dari sebelumnya yang hanya menggunakan gerobak. Kini, ia bisa mendapatkan lebih banyak lagi.
Berbekal sikap kegigihan dan kerja keras, akhirnya Rafly mampu membeli mobil sendiri. Dari situ ia berkesempatan memperluas lingkup penjualan dan mendapatkan pemasukan yang lebih besar.
Kisah Rafly bukan hanya menceritakan tentang seseorang yang berusaha mengubah nasibnya dengan kerja keras, tapi juga tentang seorang pemuda yang gigih, pantang menyerah, dan selalu bersemangat dalam menghadapi tantangan. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua. (\*)