KANGENTRAVELING.COM - Sering kali, hawa nafsu memperlihatkan ilusi kebaikan kepada kita, mencungkil kelezatan dari arah yang tidak kita ketahui adanya racun di dalamnya. Bagaimana kita dapat terpesona oleh sesuatu, dan dalam pesona itu, kita seringkali tidak menyadari adanya racun terkandung dalam apa yang kita anggap enak dan lezat.
Hawa nafsu mungkin bisa kita hentikan desakannya dan kita bisa suka menerima nasihat apabila kita dibimbing dalam beramal shaleh. Namun, apabila kita merasa enak dalam melakukan ibadah, kita harus segera mewaspadai diri. Di belakang kelezatan dan kepuasan ibadah, bagaimanapun baik dan suci ibadah itu, mungkin ada latar belakang yang membahayakan.
Ada kemungkinan kita telah memplesetkan amal sholeh, sembari merusak diri kita sendiri dan orang lain. Kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa di balik amal shaleh, seringkali tersembunyi racun yang merusak. Ada kalanya, kita merasa enak dalam beramal shaleh, padahal perasaan enak itu diselimuti latar belakang ujub dan riya'.
Ujub dan riya' ini bagaikan racun yang akan merusak amal shaleh kita, sampai akhirnya amal tersebut tiada nilainya di mata Allah SWT. Mirip dengan orang yang merasakan lezatnya buah kuwai, namun tidak sadar bahwa di dalam buah kuwai itu terdapat racun yang dapat mematikan.
Jadi, saat hawa nafsu kita diarahkan kepada ibadah dan kita merasa puas dan nyaman dengan ibadah tersebut, kita harus segera mengintrospeksi diri. Kita harus waspada bahwa amal shaleh kita mungkin cudel dan tercampuri oleh ujub dan riya'. Ujub bisa sangat merusak dan menghancurkan.
Contohnya adalah saat perang "Khunain", ketika sebagian sahabat Nabi merasa ujub karena jumlah tentaranya yang banyak, persenjataan yang cukup, dan kekuatan persenjataannya. Rasa ujub ini memicu kurangnya tawakal dan penyerahan diri kepada Allah. Akibatnya, pada awal perang tersebut, Allah memberikan kekalahan kepada mereka, seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT:
"Pada perang Khunain, Allah memberikan kekalahan kepada kalian karena sifat ujub yang dimiliki."
Hidup ini adalah perjuangan untuk terus beramal baik, tapi kita harus selalu waspada terhadap racun ujub dan riya' yang bisa merusak latar belakang amal shaleh kita. Perlu diingat, tidak setiap kelezatan dan kenyamanan merupakan hal positif. Kadang, di balik itu terselip racun yang bisa mematikan iman dan amal kita. (*)